Picture Said a Thousand Word….

•March 13, 2009 • Leave a Comment
gembala

Si Gembala Sapi, Parangtritis 1999

Kehidupan Masyarakat Jogja terutama masyarakat di pedesaan kadang sangat menarik dan unik untuk kita amati, kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan sehari-hari sepertinya sudah jarang kita jumpai di kehidupan masyarakat perkotaan.

Seperti kebiasaan mereka sewaktu menggembalakan ternaknya sambil bermain di sawah atau di sungai, kadang mengingatkan kita pada masa lalu sewaktu kita masih tinggal di desa tempat kita dilahirkan dan dibesarkan, Sejenak memory kita terbang ke masa lalu sewaktu masih kecil, bermain di sawah atau mandi di kali sama teman2 seumur dengan penuh rasa bahagia dan ceria…
Dengan melihat foto-foto yang saya tampilkan ini saya pengin mengajak untuk bernostalgia, mungkin diantara kita pernah menghabiskan masa kecilnya hidup di pedesaan dengan berbagai aktivitas yang pernah dilakukan di pedesaan.

Mandi di kali…. main bola di sawah yang penuh lumpur… naik kerbau…bermain burung merpati atau jalan-jalan di pantai… Parangtritis…

Semua itu tak terasa seolah baru kita lakukan kemaren… waktu begitu cepat berganti… tahun demi tahun berlalu….namun kenangan itu seolah tak pernah lepas dari benak kita….

sontoloyo

"Sontoloyo, angon bebek ilang loro" Jl. Parangtritis 1999

Mandi Bareng

"Mandi Bareng" lokasi Wonosari Th 1999

sunset

"Sunset di Pulau Cemeti Tamansari" Yogya. Th 1999

Keraton Ngayojokarto Hadiningrat

•March 13, 2009 • Leave a Comment
abdi-dalem3

" Berbagi Ilmu" Kraton Jogja 1999

Kraton Yogya merupakan pusat  Seni dan Budaya serta sejarah kota Yogyakarta dari zaman Kasultanan, zaman Kemerdekaan hingga kini. Dengan keanekaragaman Seni & Budaya di Jogja Kraton merupakan pusat kegiatan dan informasi mengenai Seni & Budaya yang ada di Kota Jogja karena memang didalam lingkungan Kraton masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang Adiluhung dan masih dipertahankan keasliannya disamping sebagai pelestarian nilai Seni & Budaya, juga sebagai salah satu obyek Pariwisata yang diminati baik oleh wisatawan Domestik maupun Mancanegara

Kraton Yogya merupakan pusat Budaya kota Yogyakarta, semua kegiatan Budaya, kesenian , upacara adat serta upacara Besar seperti Gerebeg masih dipertahankan dan dijaga kelestariannya. Peran serta Kraton Yogyakarta sangat besar sekali bagi perkembangan Seni & Budaya yang ada di Kota Yogya, hal itu yang membuat Kota Yogya menjadi salah satu obyek tujuan Wisata bagi wisatawan Domestik maupun Wisatawan Manca Negara.

Kelestarian dan perkembangan seni & budaya Yogya sangat pesat dan terus tercipta Innovasi baru dalam penampilan serta penyajiannya, Kraton Yogya juga memberikan peluang serta kesempatan bagi para pelaku Seni untuk memperkenalkan kreasi dan daya cipta Seninya, hal itu terbukti sering dilakukannya kegiatan-kegiatan Kesenian dan Pameran Karya Seni  dan Kerajinan di lingkungan Kraton Yogya.

Abdi Dalem

"Mengabdi hingga ujung usia" Kraton Yogya 1999

abdi dalem

"Mengabdi untuk Sang Raja" kraton Yogya 1999

kraton-8

"Korps Musik" Kraton Jogja 1999

kraton-6

"Prajurit Bugis" Kraton Jogja 1999

Javanese Portrait

•March 12, 2009 • Leave a Comment
mbah-kerto-bw

"Mbah Kerto " Bantul, Yogya Th.2008

Mbah Kerto sosok seorang penjual Gethuk (makanan khas Jogja) dengan karakter yang sangat sederhana dan apa adanya menggambarkan salah satu ciri kepribadian masyarakat Jogja yang tak lekang ditelan waktu, dihempas kesulitan-kesulitan hidup dari tahun ke tahun, dari zaman ke zaman dengan situasi dan kondisi perekonomian Bangsa kita yang tak pernah menentu.

Mbah Kerto menjalani hidup dengan penuh harapan dengan tanpa memperdulikan kesulitan hidup yang terus dia hadapi setiap hari, harapannya yang penting hanya agar bisa terus menyambung hidup untuk hari ini bagi anak dan cucu-cucunya. Semua itu tergambar jelas dari guratan-guratan dan kerutan diwajahnya.

Mbah Kerto mungkin salah satu saksi hidup tentang apa yang pernah terjadi di negeri ini, dari zaman penjajahan Belanda, zaman Jepang bahkan penjajahan yang dilakukan oleh bangsanya sendiri hingga saat ini, dia juga ikut menyaksikan bagaimana alam memporak porandakan kota dan desanya dengan berbagai bencana alam yang pernah menerpa kota Jogja, seperti letusan Gunung Merapi, banjir lahar dingin hingga Gempa Bumi yang Dahsyat yang pernah terjadi di kotanya. Tetapi Mbah Kerto tetap konsisten dengan dagangannya dan berdagang dengan dilandasi Kejujuran dan tanpa sedikitpun niat untuk mengecewakan pelanggannya.

Mbah Kerto adalah sosok seorang perempuan yang mungkin jarang kita temui di zaman sekarang ini yang hanya menuntut yang dinamakan Emansipasi persamaan Gender atau apapun itu bentuk tuntutannya, dia hanya melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya sebagai seorang istri, seorang Ibu dari anak-anaknya dan nenek dari cucu-cucunya.

Mbah Kerto mungkin tidak setenar Indira Gandhi atau sepopuler Ibu Kartini, namun dia layak dan pantas untuk kita teladani dalam menjalani hidup ini.

gaya-hidup-15

"Javanese Style" Sekaten 1999

bw

patungmask

ompong

gigi

Mbatik

Human Interest

•March 12, 2009 • Leave a Comment

Foto ini diambil di sekitar Jl. Parangtritis, Bantul, jam 6 pagi Th 1999 oleh: Sapto Indro

"Back to School" Jl. Parangtritis, Bantul 1999

“Kota Pelajar” begitu julukan yang begitu akrab ditelinga kita tentang kota Yogyakarta, begitu banyak tokoh-tokoh Nasional yang besar dan menimba pengetahuan di kota ini. Mungkin mereka dulu juga harus mengayuh sepeda untuk pergi kesekolah, karena keterbatasan ekonomi orang tuanya sewaktu mereka sekolah, namun dengan keterbatasan itupulalah semangat untuk maju dan menimba Ilmu semakin kuat dengan harapan untuk merubah keadaan ekonomi yang mereka rasakan saat itu, dengan keterbatasan itu juga mereka tertempa dengan keadaan yang sesulit apapun sehingga mampu menghadapi segala situasi yang terjadi dan terbiasa dengan hidup Prihatin (mau bersusah-susah dahulu).

Mereka inilah yang akan jadi  penerus bangsa …… yang mudah-mudahan akan membawa bangsa & rakyat Indonesia menuju keadaan yang lebih baik dari sekarang ….

gaya-hidup-6kehidupan-58

gaya-hidup-13

kehidupan-72potret3tukang-becak2potret6

gaya-hidup-7